Postingan

LONELY

Hari ini rembulan bersinar sempurna , beberapa pasangan muda-mudi memlih   menikmatinya sambil bergandeng tangan menyusuri malam.   Obor-obor di halaman rumah telah dinyalakan,   para wanita tengah   sibuk menghidangkan makan malam sedang riuh tawa dan “kegaduhan” meramaikan meja makan.   Untuk sebuah negeri permai seperti Mesir, malam masih sama seperti   sebelumnya.   Namun...   tidak di tempat ini.   Di sini malam menyaksikan   seorang pemuda   terpekur menatap jeruji besi, kedua tangannya ditangkupkan pada lutut, seakan   memberi isyarat pada sinar purnama yang menyusup dari lubang atap bahwa “aku ingin pulang.”.   Pilu, sendu,   sepi, sedih,   rapuh, dan di antara semuanya malam memilih kata sepi.                  Usianya belum mencapai dua puluh tahun, tapi hidup telah menamparnya berkali-kali,   kini ia terjembab.   Deritanya bukanlah karena fitnah   dari wanita paruh baya di dalam istana sehingga kepala penjara menyeretnya ke sini.   Bukan. deritanya adalah sepi, telah   be
Postingan terbaru